Rabu, 10 Februari 2016

DEMOGRAFI INDONESIA

Demografi Indonesia

Peredaman pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh penurunan tingkat kesuburan dapat membantu menstimulasi sebuah perubahan signifikan pada distribusi usia penduduk terhadap mereka yang masih dalam usia kerja. Mungkin saja ini disebabkan oleh hal-hal seperti semakin mudahnya akses mendapatkan alat-alat kontrasepsi, pendapatan yang lebih tinggi, urbanisasi dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk wanita. Perubahan ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi karena penduduk usia kerja pun bertambah sementara jumlah (relatif) anak yang masih bergantung pada orang-tua berkurang. Proses ini dapat dianggap sebagai serangkaian gelombang.
1.  Gelombang demografi pertama adalah ketika penduduk usia kerja mulai bekerja sehingga produksi pun menjadi meningkat sehingga pendapatan menjadi lebih tinggi, rumah tangga akan mengonsumsi produk lebih banyak lagi, lebih banyak menabung karena jumlah anak yang bergantung pada orang-tua berkurang sehingga tingkat investasi bertambah dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi perokonomian.
2.    Gelombang demografi yang kedua terjadi ketika sebagian besar penduduk usia kerja mendekati masa pensiun dan mulai menabung dan berinvestasi untuk hari tua. Dengan demikian, hasil peningkatan akumulasi modal tersebut mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Setelah tahap ini akan terjadi keprihatinan ekonomi karena adanya stagnasi pertumbuhan penduduk dan populasi manula yang meningkat.

Penduduk Indonesia

Dengan total populasi sekitar 250 juta penduduk, Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis di Indonesia amat bervariasi karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Meskipun demikian, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku terbesar.
Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41%) dan suku Sunda (15%) yang mencakup sekitar enam puluh persen dari total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra, jumlahnya menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa konsentrasi populasi terpenting berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling padat adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara populasi paling lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur (dengan populasi hanya sekitar 761,000 jiwa).

Lima Propinsi dengan Populasi Tertinggi (dalam jutaan)

       Propinsi


       Populasi
1.  Jawa Barat


         43.1
2.  Jawa Timur


         37.5
3.  Jawa Tengah


         32.4
4.  Sumatra Utara


         13.0
5.  Banten (Jawa)


         10.6

Pertumbuhan Populasi Indonesia

Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46%), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37%). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto sampai sekarang. Program ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.04% pada tahun 2012.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

            .

    1995
    2000
    2005
    2010
    2050
 Populasi Rural
 (persentase populasi total)
      64
      58
      52
      46
      33¹
 Populasi Kota
 (persentase populasi total)
      36
      42
      48
      54
      67¹
Sumber: Bank Dunia
¹ Perkiraan PBB

Struktur Usia Di Indonesia

Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.2 tahun (perkiraan tahun 2011). Ini adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.2 tahun lebih dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.2 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median age wanita di Indonesia adalah 28.7 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (27.7 tahun).  
Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok usia dan jenis kelamin :


Persentase gabungan
total populasi
Pria    (absolut)
Wanita  (absolut)
0-14 tahun
27.3
34,165,213
32,978,841
15-64 tahun
66.5
82,104,636
81,263,055
65 tahun ke atas
6.1
6,654,695
8,446,603
Source: CIA World Factbook
Pada tahun 2010, sekitar 19% penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37% di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan perspektif demografis bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.

Distribusi Penduduk

Migrasi penduduk besar-besaran ke wilayah milik iczl dari Hindia Belakang diyakini setidak-tidaknya terjadi atas 2 gelombang migrasi. Migrasi besar-besaran pertama, beberapa abad sebelum Masehi, saat ini dikenal sebagai rumpun Proto-Melayu yang hidup di daerah pedalaman dan pegunungan diwilayah Nusantara; dan migrasi besar-besaran kedua menjelang abad Masehi, saat ini hidup didaerah pesisir dan dataran rendah dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Kebanyakan penduduk Indonesia adalah penutur bahasa Austronesia yang mendiami Daratan Indonesia bagian Barat dan Daratan Indonesia Bagian Tengah; sebagian kecil, terutama di Daratan Indonesia Bagian Timur didiami oleh penutur bahasa Papua.
Imigran ke Indonesia terutama dari China tenggara, merupakan penduduk keturunan asing yang terbanyak, menyebar hampir di semua kota besar di Indonesia. Demikian pula pendatang dari Arab, Hadramaut -Yaman merupakan kelompok pendatang kedua terbanyak dan disusul oleh pendatang dari India dan sekelompok kecil dari Eropa. Suku bangsa pribumi yang terbanyak persentasenya di Indonesia adalah suku Jawa dan disusul oleh suku Sunda.
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
1.      Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
2.       Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
3.     Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
4.       Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
5.       Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius
6.       Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi.

Kasus Indonesia
Saat ini Indonesia berada di tengah gelombang yang pertama. Baik angka kelahiran maupun tingkat kesuburan sama-sama turun dengan cepat dan penduduk usia kerja sama-sama meningkat cepat sementara populasi Indonesia tumbuh dengan lamban. Hasilnya adalah kelompok usia di bawah tiga puluh tahun yang cukup besar (sekitar setengah dari total populasi, sekitar 120 juta penduduk Indonesia), yang secara potensial masuk usia produktif yang berfungsi sebagai mesin perekonomian nasional. Konsumsi domestik yang kuat telah menunjukkan dampak pada kinerja PDB Indonesia yang merupakan salah satu kunci pendorong pertumbuhan ekonomi. Konsumsi domestik yang terus kuat adalah salah satu alasan penting mengapa Indonesia mampu melewati krisis keuangan global tahun 2008-2009 dengan nilai rata-rata pertumbuhan PDB sekitar 5.6 persen pada tahun 2008-2010. Apalagi, karena pertumbuhan ekonomi yang solid banyak orang Indonesia sempat masuk warga kelas menengah. Menurut laporan Bank Dunia, sekitar tujuh juta warga Indonesia masuk ke dalam penduduk kelas menengah setiap tahun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar