Jumat, 17 Juni 2016

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU SOSIAL

Apa itu religiusitas?

Mendengar kata ‘Religius’ pasti kita akan selalu mengait-kaitkan dengan istilah yang berhubungan dengan keagaamaan. Banyak istilah-istilah di negara lain untuk menyebutkan istilah religius, seperti religion (Inggris), religie (Belanda), religio/relegare (Latin), dan Al-Din (Arab), dan lain sebagainya. Arti kata religius itu sendiri berarti agama, sesuatu yang mengikat, kebiasaan, pengabdian, melakukan sesuatu peribadatan yang dikerjakan berulang ulang dan tetap.
Istilah religius (agama) dan religiusitas memiliki pengertian yang berbeda. Agama lebih mengacu kepada kewajiban-kawajiban serta aturan yang mengikat yang harus dilakukan insan manusia untuk  terhindar dari dosa dan siksa sehingga dapat masuk surga. Sedangkan religiusitas adalah tingkat atau seberapa jauh kita sebagai insan manusia untuk memiliki kesadaran dan pengabdian untuk melakukan kegiatan peribadatan sebagai insan beragama.

Apa itu perilaku sosial?

Perilaku sosial adalah perilaku dan tindakan yang kita lakukan untuk orang lain. Perilaku sosial juga merupakan fungsi seorang manusia di masyarakat dan hubungan saling ketergantungan antar setiap umat manusia untuk menjamin dan menjaga keberadaan manusia.

Jadi apakah hubungan religiusitas dengan perilaku sosial ?

            Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saya dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan religiusitas dengan perilaku sosial memiliki keterkaitan yang erat, terutama ketika Bulan Suci Ramadhan saat ini. Di Bulan Ramadhan ini, banyak orang berbondong-bondong untuk melakukan solat isya dan tarawih berjamaah di masjid, banyak orang yang berlomba-lomba untuk beramal kepada orang lain, banyak orang yang menghabiskan waktu untuk mendekatkan diri kepada Maha Kuasa dan mencari pahala sebanyak-banyaknya. Contoh diatas merupakan perilaku dan tindakan religiusitas manusia.
Akan tetapi, tidak banyak juga orang-orang yang malah melakukan hal yang sebaliknya, melupakan ibadahnya, banyak tindak pencurian dan kriminalitas lainnya, banyak orang yang tidak memperdulikan dan menghormati seseorang yang sedang melakukan ibadah puasa dan lain sebagainya, disinilah diperlukan perilaku sosial.
Perilaku sosial yang dapat kita lakukan dapat dengan mengingatkan seseorang untuk memperbanyak ibadah di bulan suci ini, akan tetapi tidak boleh dengan paksaan. Selain itu dapat juga dengan memberikan dakwah kepada seseorang sekecil apapun, memberi contoh yang baik kepada orang lain, tetapi tindakan tersebut dilakukan semata-mata karena ikhlas ingin mendapat pahala dari yang Maha Kuasa dan mengajak orang lain berbuat kebaikan bukan karena ingin dipuji oleh orang lain.

Jadi, kesimpulannya, apabila seseorang memiliki sikap religiusitas, tentunya insan manusia tersebut sadar dan ingin melakukan perilaku sosial kepada orang lain dengan memberi contoh atau berdakwah sekecil apapun sehingga dapat meningkatkan religiusitas orang lain dan kita sendiri pun juga akan mendapat pahala dari yang Maha Kuasa

Senin, 30 Mei 2016

TANGGUNG JAWAB TERHADAP KELUARGA



Setiap manusia tentunya memiliki hak dan kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajibannya, tentu harus didasari dengan penuh rasa tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan sesuatu yang berhubungan dengan sebab-akibat. Apapun yang telah dilakukan oleh suatu individu, baik itu perbuatan positif atau negatif, perbuatan kecil atau besar, maka Ia harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya baik di dunia maupun di akhirat. Jika individu tersebut tidak dapat bertanggung jawab atas perbuatannya maka dia akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang telah dilakukannya.
Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan tentang tanggung jawab terhadap keluarga baik itu sebagai anak, dan orang tua selaku kepala keluarga. Berikut ini merupakan tanggung jawab para anggota keluarga.

A.      Tanggung Jawab Seorang Ayah Terhadap Keluarga

Tanggung jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga adalah :
1.      Memberi nafkah yang halal kepada keluarganya
Memberi nafkah yang halal kepada keluarganya merupakan hal yang utama, nafkah yang diberi dapat berupa materi, sandang, pangan, dan papan, atau kebutuhan tambahan lainnya apabila diperlukan, agar anggota keluarganya dapat hidup dengan layak,
2.      Memberi, mengenalkan, mengajarkan agama
Memberi, mengenalkan, mangajarkan pengetahuan dan pendidikan agama kepada anggota keluarganya adalah suatu kewajiban agar anggota keluarganya mengenal dan takut akan Tuhan sehingga mau melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta memiliki perilaku dan akhlak yang baik agar dapat selamat di dunia maupun akhirat.
3.      Melindungi keluarganya
Selain itu tanggung jawab seorang ayah yang tak kalah pentingnya adalah melindungi kesejahteraan dan keselamatan keluarganya dari segala macam ancaman atau hal buruk lainnya
4.      Menanamkan sikap dan teladan yang baik
Menanamkan sikap disiplin, jujur, rendah hati, rela berkorban, tenggang rasa, menghormati orang yang lebih tua, tidak melawan orang tua, tidak berkata kasar, bertanggung jawab dan perilaku baik lainnya kepada keluarganya terutama pada anaknya sejak dini, serta memberi contoh atau teladan yang baik kepada keluarganya.
5.      Mengenalkan hal yang baik dengan yang buruk
Mengenalkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat kepada anggota keluarga terutama sang anak sejak dini agar dapat membedakan yang mana perbuatan yang baik dengan yang buruk
6.      Memberikan pendidikan formal kepada anaknya
Seorang ayah bertanggung jawab untuk menyekolahkan anaknya sampai anaknya menjadi insan yang cerdas dan berhasil, serta mampu untuk terjun ke masyarakat untuk mencari nafkah kelak sehingga dapat berguna bagi nusa dan bangsa
7.      Mengawasi anak-anaknya
Orang tua seharusnya senantiasa menyempatkan waktu untuk anak- anaknya dan selalu memantau dan mengawasi anak-anaknya agar anak-anaknya terhindar dari perbuatan-perbuatan menyimpang
8.      Merawat Anggota Keluarga
Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat anggota keluarganya, baik ketika seorang anak yang masih kecil, atau seorang anggota keluarga yang sedang sakit
9.      Menjaga keutuhan keluarga
Menjaga keutuhan keluarga dapat dilakukan dengan cara membina hubungan yang harmonis antar anggota keluarga, peduli dan menyayangi anggota keluarganya.

     B.      Tanggung Jawab Ibu Terhadap Keluarga

Pada umumnya tanggung jawab seorang ibu sama seperti dengan tanggung jawab ayah seperti yang sudah saya jelaskan. Perbedaannya apabila dia seorang Single Parent , maka seorang Ibu wajib mencari nafkah untuk anak-anaknya. Apabila bukan single parent, maka Ia tidak memiliki kewajiban untuk mencari nafkah.
Selain itu alangkah baiknya apabila seorang Ibu dapat memasak dan bertanggung jawab untuk menyediakan hidangan yang baik kepada keluarganya.

     C.      Tanggung Jawab Anak Terhadap Keluarga

1.      Menuruti Perkataan Orang tua & tidak boleh melawan
Seorang anak sudah seharusnya menuruti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya dan tidak boleh melawan dan membangkang selama perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang baik dan benar, karena dianggap orang tua dijadikan contoh dari perilaku anak-anaknya
2.      Tidak berkata kasar dan menyakiti orang tua
Orang tua sudah melahirkan dan membesarkan anak hingga anak tersebut dapat tumbuh besar. Selain itu orang tua telah memberikan pendidikan dan pengetahuan agama sehingga anak tidak boleh berkata kasar yang dapat menyakiti orang tuanya baik dari segi fisik atau pun dari perasaan orang tua karena perbuatan tersebut merupakan dosa besar.
3.      Belajar dengan giat
Seorang anak telah diberi pendidikan formal oleh orang tuanya (disekolahkan), alangkah baiknya seorang anak menghargai apa yang telah orang tua nya berikan dengan belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh sehingga membuahkan hasil dan dapat berguna di masa depan
4.      Merawat anggota keluarga
Apabila ada anggota keluarga seperti ibu, ayah, kakak, atau adik yang sakit sehingga membutuhkan bantuan, maka seharusnya seorang membantu untuk merawat orang tua atau saudara kandungnya. Selain itu apabila Ia memiliki adik, merawat anggota keluarga juga dapat dilakukan dengan merawat adik yang masih kecil dan mengajaknya bermain permainan yang mengandung hal positif
5.      Melindungi saudara kandungnya
Seorang anak berkewajiban untuk saling melindungi sesama saudara kandung. Terutama seorang kakak seharusnya melindungi adiknya.
6.      Peduli terhadap keluarga
Peduli dengan keluarga disini maksudnya seorang anak (terutama yang sudah remaja) diharapkan tidak terlalu asik dengan dunianya sendiri sehingga lupa akan keluarganya. Karena ditakutkan akan adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi apabila anak tersebut kurang diawasi oleh orang tuanya


Nah, begitulah kurang lebihnya tanggung jawab setiap anggota keluarga menurut pendapat saya. Apabila setiap anggota keluarga selalu menjaga dan melaksanakan tanggung jawabnya, maka diharapkan akan terjalin hubungan yang harmonis dan terciptanya keluarga yang sejahtera

Jumat, 29 April 2016

ETIKA, PERADABAN DAN ESTETIKA

Pada saat ini, etika dalam masyarakat sangat sering dilupakan terutama di kalangan remaja. Banyaknya perilaku-perilaku remaja yang sangat jauh dengan etika masyarakat Indonesia pada umumnya seperti berkata kasar dengan orang yang lebih dewasa seperti orang tua, memakai pakaian yang tidak senonoh, berkata kotor, dan lain sebagainya.  Etika, peradaban, dan Estetika saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan, pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang Etika, Peradaban, dan Estetika, Hubungan diantara ketiganya sehingga tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi dan Upaya yang dilakukan agar dapat mengembalikan Etika Bangsa Indonesia yang sering dilupakan.

A.     ETIKA

     1.      Pengertian Etika

Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, diperlukan adanya tata aturan dalam perilaku dan berkata agar sesuai dengan apa yang diinginkan dan dianggap benar oleh masyarakat itu sendiri. Etika berasal dari Bahasa Yunani “Ethos” yang berarti Adat atau Kebiasaan; watak; kesusilaan; sikap; cara berpikir; akhlak. Berikut ini merupakan pengertian Etika menurut para Ahli :
  • DR. James J. Spillane SJ : Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
  • H. A. Mustafa Mengungkapkan etika sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang telah diketahui oleh akal pikiran.
  • Aristoteles Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu,  manner and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
  • Maryani dan Ludigdo Mengemukakan etika sebagai seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.

 Dari pendapat ahli diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Etika adalah Nilai dan Norma moral atau aturan yang  mengatur segala perilaku atau perbuatan manusia, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan.
Etika berhubungan dengan nilai, norma, dan adat yang berkembang di masyarakat itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari Nilai, Norma, dan Adat :

·   Nilai atau Nilai Sosial adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak, mulia atau hina, penting atau tidak penting yang diakui oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
·    Norma Sosial adalah ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan baik, wajar, dan dapat diterima atau tindakan tersebut tidak wajar dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.
·     Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah, apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang

Jadi, antara Nilai, Norma, dan Adat juga tidak dapat dipisahkan. Norma dibangun dengan didasari oleh nilai sosial dan norma diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial. Sedangkan adat merupakan kebudayaan suatu daerah yang memiliki ciri khas dari nilai dan norma dari adat itu sendiri. Tentunya Adat masyarakat belahan Timur Bumi ini memiliki perbedaan dengan adat masyarakat di belahan Barat Bumi. Mungkin sesuatu dianggap wajar oleh sekelompok masyarakat akan tetapi bisa jadi dianggap buruk atau tidak wajar bagi suatu kelompok masyarakat lainnya.

2.      Macam-Macam Etika

Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a)  Etika sebagai Ilmu, merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian terhadap perbuatan seseorang
b) Etika sebagai Perbuatan, merupakan perbuatan kebajikan, misalkan seseorang dikatakan etis jika orang tersebut telah berbuat kebajikan
c)   Etika sebagai Filsafat, merupakan filsafat yang mempelajari pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan

3.      Penyebab Memudarnya Etika dalam Masyarakat

Terdapat beberapa faktor penyebab menurunnya atau memudarnya Etika Masyarakat, yaitu :
·         Longgarnya Pengangan dan Kurangnya Pendidikan terhadap Agama
·   Kurangnya Pembinaan Moral oleh Orang Tua, Guru, ataupun Masyarakat sekitar Individu tersebut
·  Budaya yang Matrialistis (menyukai uang dan kekayaan), Hedonistis (menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup), dan Sekularis (menghendaki agar kesusilaan dan budi pekerti tidak didasarkan pada ajaran agama)
·         Himpitan Ekonomi sehingga timbulnya kriminalitas dan perilaku negatif lainnya
·    Pengaruh Budaya Barat yang bagi mereka dianggap wajar sedangkan bagi Budaya kita belum tentu wajar

B.      PERADABAN

1.      Pengertian Peradaban

Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Istilah peradaban dalam bahasa inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban menurut para ahli adalah :
·     Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
·   Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.
·    Prof. Dr. Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) civilization (peradaban) merupakan prinsip – prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi hukum yang di tunduki secara bersama pula.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa peradaban merupakan perilaku budaya sopan dan santun, budi pekerti yang luhur, serta akhlak yang mulia, sehingga dapat dinilai apakah individu atau sekelompok masyarakat atau bangsa tersebut memiliki peradaban dan kebudayaan yang tinggi atau tidak.

2.      Peradaban Termasuk Kebudayaan

Peradaban merupakan bagian dari unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasikenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban yang merupakan bagian dari kebudayaan haruslah dipandang sebagai acuan terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, apabila suatu negara memiliki masyarakat dengan akhlak yang mulia, berbudi luhur, memiliki sopan dan santun, memiliki ilmu pengetahuan dan maju dalam IPTEK, maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut memiliki peradaban yang tinggi sehingga negara tersebut juga memiliki kebudayaan yang tinggi.
Peradaban menurut Budaya Barat lebih mengutamakan unsur akal (tingkat berfikir), sedangkan peradaban menurut Budaya Timur lebih mengutamakan unsur nurani (perasaan, estetis). Dengan demikian di kalangan orang Barat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dulu unggul dibandingkan dengan orang timur. Di kalangan orang Timur, hati nurani (perasaan) lebih diutamakan dari pada akal (ratio). Benar menurut akal, belum tentu baik dan belum tentu sesuai dengan hati nurani.

C.      ESTETIKA


1.      Pengertian Estetika

Estetika menurut arti etimologis, adalah teori tentang ilmu penginderaan. Penerapan panca indra sebagai titik tolak dari pembahasan Estetika didasarkan pada asumsi bahwa timbulnya rasa keindahan itu pada awalnya melalui rangsangan panca indra. Berikut ini merupakan definisi seni menurut para ahli :
·   Luis O. Kattoff : Cabang filsafat yang membicarakan definisi, susunan dan peranan keindahan, khususnya di dalam seni.
·  Dictionary of Philosophy (dagobert D. Runes) : Cabang filsafat yang berhubungan dengan keindahan atau hal yang indah, khusunya dalam seni serta citarasa dan ukuran-ukuran nilai baku dalam menilai seni.
·     The Encyclopedia of Philosophy : Estetik adalah cabang Filsafat yang bertalian dengan penguraian pengertian-pengertian dan pemecahan persoalan-persoalan yang timbul bilamana seseorang merenungkan tentang benda-benda estetis. Pada gilirannya benda-benda estetis adalah semua benda yang tekena oleh pengalaman estetis; dengan demikian hanyalah setelah pengemalan estetis dapat secukupnya dinyarakan ciri-ciri bisalah seseorang menentukan batasnya golongan benda-benda estetis tersebut.
·      William Halverson : Cabang filsafat (axciology)yang bertalian dengan sifat dasa dari nilai-nilai non-moral khususnya keindahan dan nilai-nilai lainya apapun yang mempunyai sangkutan istimewa dengan seni.
·   Van meter Ames (Collier's Encyclopedia) : Penelaahan tentang apa yang tersangkut dalam penciptaan, penghargaan dan kritik seni, dalam ubungan seni dengan peranan yang berubah dari sei dalam suatu dunia pancaroba.

Jadi, berdasarkan dari pendapat ahli diatas, Estetika adalah Pengamatan serta penilaian atau pengapresiasian seseorang terhadap suatu keindahan atau sesuatu yang dianggap indah, biasanya pada objek estetik seperti seni.

2.      Keindahan Moral dan Keindahan Intelektual

Terdapat banyak keindahan di dunia ini, dari keindahan tersebut maka mansia dapat mengapresiasikannya menjadi suatu “nilai”. Keindahan dapat diwujudkan menjadi Keindahan Alam, Keindahan Seni, Keindahan Moral, Keindahan Intelektual, Keindahan Absolut (mutlak). Saya akan memberi penjelasan mengenai Keindahan Moral dan Keindahan Intelektual yang memiliki hubungan dengan pembahasan diatas.
Keindahan Moral terdapat pada Ide Kebaikan, menurut Plato tingkah laku yang baik atau moral yang baik berarti memiliki watak yang indah dan hukum yang indah pula
Keindahan Intelektual terdapat pada Ilmu dan Pikiran yang Indah, serta Kebajikan yang indah, serta Adat Istiadat yang indah.

D.     HUBUNGAN ETIKA, PERADABAN, DAN ESTETIKA

Etika, Peradaban, dan Estetika saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Seperti yang sudah dijelaskan, etika merupakan nilai , norma atau aturan yang mengatur tingkah laku seseorang agar dapat diterima oleh masyarakat setempat. Etika termasuk ke dalam suatu peradaban, hal ini dikarenakan etika juga mengajarkan perilaku sopan dan santun, berbudi luhur, dan berakhlak mulia pada suatu Individu. Apabila suatu individu atau kelompok memiliki Etika yang baik maka individu dan kelompok masyarakat tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban yang tinggi menunjukkan kebudayaan yang tinggi di suatu negara.
Estetika secara singkat merupakan pengamatan dan penilaian terhadap suatu keindahan. Tingkah laku yang baik (perilaku kebajikan), sopan dan santun, memiliki moral yang baik dan ilmu pengetahuan merupakan keindahan moral dan keindahan intelektual. Apabila dilihat kembali, maka kedua keindahan tersebut termasuk ke dalam etika dan etika termasuk juga kedalam peradaban. Hubungan estetika disini adalah perilaku seseorang ketika menilai suatu keindahan (keindahan dalam arti disini adalah keindahan moral dan keindahan intelektual), sehingga individu dapat menilai ‘keindahan’ seseorang, apakah baik atau tidak.

E.      UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MEMPERBAIKI ETIKA DAN MORAL SEHINGGA DAPAT MENINGKATKAN PERADABAN

a) Menghindari salah pergaulan, pandai-pandailah dalam memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan kepribadian seseorang
b)  Memperluas wawasan dan pengetahuan baik ilmu pengetahuan dan teknologi maupun pendidikan agama.
c)      Mengikuti pembinaan moral dan akhlak
d)      Mengikuti kegiatan positif
e)     Meningkatkan iman dan takwa dengan lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, selalu bersyukur dan bersabar






Selasa, 08 Maret 2016

PERKEMBANGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DI INDONESIA DAN UPAYA BANGSA DALAM MENGHADAPINYA

Pada akhir-akhir ini, pemberitaan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berkembang sangat pesat. Indonesia pun juga ikut andil dalam persiapan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN. Perkembangan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN juga menunjukkan bukti-bukti telah berkembangnya globalisasi pada bidang ekonomi di Indonesia. Pada artikel ini saya akan membahas tentang globalisasi MEA, tepatnya berfokus pada pembahasan apakah barang-barang yang masuk ke Indonesia disaring terlebih dahulu? Apa saja cara yang digunakan dalam era globalisasi dan MEA sehingga jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak terpengaruh? Dan bagaimana cara kita untuk bersaing dengan tenga asing yang masuk ke Indonesia?

Pengertian Globalisasi

Globalisasi secara umum merupakan proses mendunia seorang individu, siapapun dan dimanapun Ia, dimana tidak adanya batasan-batasan lain yang menghalanginya untuk menuju kehidupan dunia yang lebih luas baik dalam bidang teknologi, gaya hidup, komunikasi, ekonomi, dan lain sebagainya.

Penyebab Globalisasi

1.       Kemajuan IPTEK dalam bidang informasi dan komunikasi
a.     Kita semakin mudah berinteraksi dengan indivdu di wilayah lain atau di belahan dunia yang lainnya dengan menggunakan media sosial;
b.  Dengan adanya media cetak, media visual, serta internet, maka seorang individu dapat melihat gaya hidup seseorang di belahan dunia lain yang dapat ditiru dan dijadikan tren;
c.   Selain itu, dapat pula meningkatkan kemajuan dalam perdangangan sehingga kita dapat dengan mudah bertransaksi ekonomi dengan individu di wilayah lain atau di belahan dunia lainnya.
2.       Kemajuan IPTEK dalam bidang teknologi transportasi
a.       Dapat mempermudah pengiriman barang impor dan ekspor ke luar negeri;
b.    Munculnya tranportasi-transportasi canggih dan transportasi tradional yang menggunakan tenaga manual semakin jarang bahkan tidak ada sama sekali;
3.       Adanya kerjasama Internasional
a.       Timbulnya kerjasama antarnegara di berbagai bidang tertentu;
b.  Adanya kemauan suatu negara untuk ‘mencontoh’ kehidupan politik negara lain dan kemudian dikembangkan kembali sesuai dengan ideologi negara tersebut.

Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA merupakan system perdagangan bebas antarnegara ASEAN yang telah menyetujui perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN, dimana peran bea cukai dihilangkan sehingga barang-barang dari luar negeri dapat masuk secara bebas.
Dengan berkembangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka akan adanya serbuan unsur-unsur asing yang datang ke Indonesia di berbagai bidang, sampai pada tenaga asing pun dapat bebas masuk dan bekerja di Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia agar tidak terpengaruh oleh Negara lain atau budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Apakah barang-barang yang masuk ke Indonesia disaring terlebih dahulu atau tidak?

Sebenarnya dalam pasar bebas seperti MEA, akibat dihilangkannya peran dari bea cukai maka barang-barang dari Negara luar dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Berbagai macam barang yang tidak sesuai dengan budaya negeri kita dan barang yang dapat merusak moral bangsa pun tidak dapat kita tahan. Selain itu, kemungkinan masuknya barang-barang illegal dan narkoba menjadi sangatlah besar.
                Oleh karena itu, menurut saya, diperlukan peranan dari masyarakat Indonesia itu sendiri untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam menyaring barang-barang yang ingin dibeli dalam suatu perdagangan serta melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan kejanggalan dalam suatu perdagangan. Peran serta orang tua pada anak-anaknya juga sangat diperlukan dalam menjaga dan melindungi buah hatinya dari pengaruh negatif globalisasi terutama MEA yang dapat merusak moral bangsa.


Upaya yang dilakukan agar bangsa Indonesia dalam menghadapi pengaruh negatif globalisasi ?

                Upaya yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia agar tidak terpengaruh dengan unsur-unsur asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa dan tetap pada ideologi bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan kembali rasa nasionalisme atau cinta tanah air. Langkah-langkah atau kiat-kiat yang harus dilakukan adalah :
a.  Menumbuhkan semangat nasionalisme atau cinta tanah air yang tangguh, seperti dengan membeli produk dalam negeri dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar tidak kalah bersaing dengan produk asing;
b.   Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Ideiologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila pada masyarakat terutama pada generasi dini yang sangat rentan untuk menjadi sasaran dampak negative dari globalisasi;
c.       Menanamkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran Agama masing-masing dan menghindari larangan-larangan di Agama masing-masing;
d. Meningkatkan penegakan hukum di Indonesia dengan seadil-adilnya, sehingga tidak mementingkan pihak tertentu saja;
e.    Masyarakat Indonesia hendaknya cermat dan berhati-hati dengan berbagai macam pengaruh globalisasi di berbagai bidang serta lebih selektif dalam memilah unsur-unsur  asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa;
f.        Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bangsa Indonesia.

Apa yang harus bangsa Indonesia lakukan supaya tidak kalah bersaing dengan tenaga asing?

Selain bersaing dengan sesama orang Indonesia, dalam pasar bebas ini kita juga bersaing dengan tenaga-tenaga asing yang tentunya menjadi saingan berat bagi kita dalam dunia kerja. Apabila kita menyepelekan hal tersebut, maka kemungkinan PHK yang dapat kita alami dan semakin berkuasanya unsur-unsur asing di Negara kita. Banyak hal yang harus kita persiapkan agar kita tidak kalah bersaing dengan tenaga asing, seperti hardskills dan softskills yaitu berupa kemampuan yang mumpuni, tindakan, sifat dan perilaku yang baik.

KEMAMPUAN DAN TINDAKAN (SKILL  AND ACTION)

  1. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
                Individu yang memiliki jiwa kepemimpinan atau Leadership akan dibutuhkan diberbagai lapangan pekerjaan. Individu yang memiliki jiwa kepemimpinan mempunyai kemampuan untuk menciptakan kemajuan bagi perusahaan, bawahan, maupun anggotanya. Selain itu individu tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan senantiasa melindungi orang-orang di sekitarnya.
                Kita dapat membentuk jiwa kepemimpinan dengan bergabung dalam suatu organisasi-organisasi seperti pada ekstrakulikuler di sekolah atau organisasi lainnya.


  1. Memiliki Kemampuan Untuk Berbicara di Depan Umum
                Individu yang dapat kita sebut sebagai individu yang ‘PeDe’ akan lebih mudah mencuri perhatian orang-orang disekitarnya, seperti inilah individu yang memiliki kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang jarang dimiliki oleh semua orang, banyak orang yang gugup apabila berada di tengah wawancara pekerjaan sehingga kemungkinan kegagalan sangatlah besar. Selain itu, kemampuan berbicara ini dapat diandalkan apabila kita memasarkan produk yang kita hasilkan.
                Kita dapat membentuk kemampuan ini dengan cara sering melakukan presentasi di depan umum, mengajukan pertanyaan dan aktif dalam diskusi atau forum dan lain sebagainya.


  1. Memiliki Kemampuan Berbahasa Asing
                Tentunya kemampuan berbahasa asing menjadi ‘wajib’ apabila pasar bebas telah dibuka. Minimal kita harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan karena bahasa Inggris merupakan bahasa Universal yang digunakan di seluruh dunia. Misalkan kita bekerja dengan perusahaan asing atau melakukan kerjasama perusahaan dengan Negara asing, apabila kita tidak mengerti bahasa Inggris maka kesalahpahaman maka akan terjadi, kegagalan pun akan menghantui kita.
                Kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing dengan mengikuti kursus atau les bahasa asing.


  1. Kreatif dan Mampu Bekerjasama.
                Individu yang kreatif dan mampu bekerja sama akan menciptakan suatu proyek baru serta dapat bekerja dengan baik dalam tim sehingga proyek yang dibuat dapat tercapai dan membuahkan hasil yang memuaskan
              Kita dapat melatih kemampuan tersebut dengan aktif mengikuti organiasi-organisasi.


  1. Memiliki Jaring Pertemanan yang Baik
                Jaring pertemanan disini maksudnya kita harus dapat menciptakan ‘koneksi’ yang baik dengan orang yang ahli di bidang yang sesuai dengan pekerjaan kita. Misalnya apabila seorang pengusaha yang ingin sukses maka alangkah baiknya kalau individu tersebut bergaul dan meminta masukan dengan pengusaha lain yang lebih berpengalaman sehingga dapat menyerap pengaruh positif dari dirinya.


SIFAT DAN PERILAKU (ATTITUDE)

  1. Rendah Hati
                Individu yang rendah hati merupakan individu yang ramah dengan semua orang, mau membantu dan tidak merasa hebat sendiri.


  1. Terbuka
                Individu yang terbuka dapat diartikan sebagai individu yang jujur, mau menerima pendapat, kritik, dan saran dari orang lain, tidak tertutup dengan rekan dan bawahannya. Diharapkan dengan adanya perilaku seperti ini maka  individu tersebut dapat menyelesikan berbagai masalah yang terjadi


  1. Memiliki Rasa Ingin Tahu, Kritis, dan Tidak Mudah Puas
Individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kritis akan lebih banyak ilmu daripada yang tidak. Karena individu ini sering bertanya dan mencari tahu sehingga semakin banyaklah ilmu yang Ia dapatkan. Selain itu, rasa tidak mudah puas juga sangat baik dimiliki oleh seorang individu, bukan maksud tidak bersyukur, akan tetapi tidak mudah puas disini adalah individu yang selalu mencoba meningkatkan pekerjaannya dan kemampuannya serta mencoba hal-hal baru, sehingga hasil dan pengalaman yang Ia dapatkan lebih baik dari yang sebelumnya.


  1. Rajin, Tekun, dan Mau Bekerja Keras
Tentunya ketiga sifat ini merupakan titik dari suatu keberhasilan. Orang yang malas tentunya tidak akan pernah berhasil. Ketiga sifat ini merupakan sifat yang harus ditanam dalam diri dan dilatih.


  1. Mampu Mengatur dan Memanfaatkan Waktu serta Disiplin
Individu yang dapat mengatur dan memanfaatkan waktu akan mengerjakan pekerjaannya secara rapih dan cepat selesai. Individu yang disiplin akan mudah maju daripada individu yang tidak disiplin.



Rabu, 10 Februari 2016

INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT


PERTUMBUHAN INDIVIDU

A.    PENGERTIAN INDIVIDU

“individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Setiap individu corak sifat dan tabiat yang berbeda.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribaian serta pola tingkah laku spesifik lainnya. Hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniahaspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi, keguncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek lainnya.
Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atauaktualisasi diri. Konflik mungkin terjadi karena pola tingkah laku spesifik dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat sekitarnya.
Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: menyimpang dari norma kolektif kehilangan indvidualitasnya atau takluk terhadap kolektif, dan mempengaruhi masyarakat setiap adanya tokoh pahlawan atau pengacau.

B.    PENGERTIAN PERTUMBUHAN

Pertumbuhan merupakan suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa, perubahan ini dsebut juga dengan proses. Timbul beberapa pendapat mengenai pertumbuhan dari berbagai aliran, yaitu:
1.    Aliran Asosiasi
Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorag secara tahap dei tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melalui panca indra yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menumbulkan reflextions.
      Kedua macam kesan (sensation dan reflections) merupakan pengertian yang sederhana yang kemudian dengan proses asosiasi membentuk pengertian yang lebih kompleks.
2.    Aliran Psikologis Gestalt
Pertumbuhan adalah proses diferensasi. Dalam proses ini yang menjadi hal pokok adalah keseluruhan, sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Kesimpulannya pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal suatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Kemudian kita mengenal konsepsi aliran sosiologi dimana ahli dari pengikut aliran ini menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

C.   PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehiduapn, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Hal itu yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu, antara orang tua dan anak, antara ibu dan ayah, antara kakek dan cucu, antara kaum laki-laki atau sesama kaum wanita, atau antara kaum laki-laki dan kaum wanita, larut dalam suatu kehidupan manusia, yang disebut masyarakat.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a.)   Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju. Dengan latar belakang seperti itu, jelas bahwa antara sang suami dan sang isteri, dan antara sang sesama isteri, terjadi pembagian kerja dengan kesepakatan yang dapat diterima satu sama lain.
b.)   Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai organisasi kemasyarakatan itu dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cangkupan nasional, regional maupun internasional. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
c.)   Masyarakat Non Industri. Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
o   Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok “face to face group”, sebab anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab. Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok priimer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok kerja, kelompok agama, dan lain sebagainya.
o   Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

d.)   Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mendeklasifikasikan dasar masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi ia lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua ekstrim tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Contoh: tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri.

D.   FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

Dalam pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu:
1.    Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Seperti kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian dibidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis. Tetapi hal ini akan menimbulkan keragu-raguan apakah kesamaan antara orang tua dan anaknya benar-benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir ataukan mungkin karena adanya fasilitas-fasilitas atau hal-hal lain yang dapat memberikan dorongan kearah kemajuannya.
2.    Pendirian Emperistik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat, bahwa dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari paham emperisme.
3.    Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengakui pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

E.    TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASARKAN PSIKOLOGI

Pertumbuhan individu sejak lehir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut:
a.    Masa Vital
Masa ini dimulai dari umur 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun. individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Sebagai media pembelajaran pertama seorang anak akan memasukkan apa saja yang dijumpai kedalam mulutnya untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan, dan mulai menguasai ruang. Disamping itu terjadi pembiasaan tahu akan kebersihan.
b.    Masa Estetik
Masa ini dimulai dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai 7,0 tahun. Pada masa ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan, pertumbuhan anak yang terutama adalah panca indra. Pada masa ini pula tampak munculnya gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara umur 3,0 tahun sampai 5,0 tahun. Alasan anak berbuat kenakalan adalah pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya. Seorang anak telah menyadari bahwa dirinya memiliki kebebasan untuk menolak sesuatu yang tidak dia suka, dan bebas memilih apa yang menjadi keinginannya.
c.    Masa intelektual
Masa ini dimulai dari kira-kira umur 7,0 tahun sampai umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun. Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif, sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya.
1.    Adanya korelasi posistif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
2.    Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
3.    Adanya kecenderungan memuji didi sendiri
4.    Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu saol amka soal itu dianggap tidak penting.
5.    Senang membangdingkan-bandingkan dirinya dengan anak lain, bila hal itu menguntungkan, dalam hubungan ini ada kecenderungan untuk merehkan anak lain.
6.    Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
7.    Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar
8.    Gemar membentuk kelompok sebaya

d.    Masa Sosial
Dimulai dari umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira-kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun. Dimulai dari masa pra remaja, masa remaja, masa usia mahasiswa. Pada ketiga masa ini seorang individu memiliki sifat-sifat khas yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat.
·         Masa pra remaja, terjadinya gejala-gejala negatif yang pada umumnya berpangkal pada biologis yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin, yang dapat membawa perubahan cepat dalam diri si remaja yang sering kali perubahan-perubahan yang cepat ini belum mereka pahami sehingga dapat menimbulkan rasa ragu-ragu, kurang pasti dan bersifat malu.
·         Masa Remaja gejala pada masa ini adalah merindu puja. Dala fase ini (masa negatif) untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Pada masa ini mereka mengalami kegoncangan batin, sebab pada masa ini mereka sudah tidak mau memakai pedoman hidup kekanak-kanakan, tetapi juga belu mempunyai pedoman hidup baru. Pada masa ini juga seoarang remaja sudah mulai melakukan penentuan pedoman hidup. Dalam proses pemilihan pedoman hidup remaja akan mengalami jatuh bangun. Jadi mereka harus menguji nilai-nilai yang dipilihnya dalam kehidupan praktis dimasyarakat. Setelah diketahui bahwa nilai nilai yang dipilihnya itu tahan uji, maka mereka pilihlah pendirian hidupnya. Pendirian tersebut tiap kali di modifikasi agar dapat mengikuti perubahan dan perkembangan masyarakat dalam lingkungan remaja ini berbeda. Setelah mereka dapat menemukan pendirian hidup dan telah terpenuhi tugas-tugas pertumbuhan masa remaja maka mereka telah mencapai masa remaja akhir dan mulailah inividu ini memasuki masa dewasa awal.
·         Masa usia mahasiswa dapat digolongkan pemuda-pemuda yang berusia sekitar 18,0 tahun sampai 30,0 tahun. Mereka dapat dikelompokkan pada masa remaja akhir sampai dewasa awal atau dewasa madya. Mahasiswa ini termasuk kelompok khusus dalam masyarakat maka mereka mulai mempersiapkan diri untuk menerima tugas-tugas pimpinan dimasa mendatang. Oleh karena itu mereka mulai mempelajari berbagai aspek kehidupan. Sebagai remaja pimpinan dipelajari dan dipersiapkan selama usia mahasiswa ini, misalnya kebudayaan keluarga, kemampuan memimpin, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan menyesuaikan diri secara sosial.

E. FUNGSI KELUARGA

Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.  Fungsi keluarga adalah suatu tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam keluraga untuk tujuan yang positif.  Ada beberapa fungsi yang dijalankan dalam sebuah keluarga :
a.    Fungsi Pendidikan, dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa
b.    Fungsi religius, tugas keluarga adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah dunia ini.
c.    Fungsi biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya, karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologi bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
d.    Fungsi pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat dapat terlindungi dari gangguan-gangguan sebagai berikut:
1.       Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
2.       Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat obatan.
3.       Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan pagar tembok dan lainlain
Bila dalam keluarga fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-baiknya  akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujudsuatu masyarakat yang telepas/terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.
e.    Fungsi ekonomi, tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja dan mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
f.     Fungsi sosial, keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan merek jalnkan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan agar didalam keluarga selalu terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan. Kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain.



F.    HUBUNGAN ANTAR INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Seperti yang telah dijelaskan masyarakat adalah suatu kelompok manusia atau individu yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Seorang individu mengenal norma dasar dari keluarganya sendiri. Dengan itu fungsi keluarga sangat dibutuhkan oleh seorang individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bermasyarakat.

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1.    INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi saja,akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
Norma-norma ini kadang-kadang dibedakan antara norma-norma :
1)    Norma-norma yang mengatur pribadi yang mencakup norma-norma kepercayaan yang betujuan agar manusia beriman,dan norma kesusilaan yang bertujuan agar manusia berhati nurani yang bersih.
2)    Norma-norma yang mengatur hubungan pribadi, mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hokum serta mempunyai tujuan agar manusia bertingkah laku yang baik dalam pergaulan hidup dan bertijuan untuk mencapai kedamaian hidup.

A.    Masalah-masalah kepemudaan
Massalah  pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungan dengan generasi yang lebih tua. Problema ini disebabkan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seorang, penyesuaian dirinya dengan situasi yang baru timbullah harapan setiap pemuda akan mempunyai masa depan yang (kalau bisa) lebih baik.
Daripada orang tuanya. Proses perubahan terjadi secara lambat dan teratur (evolusi) atau dengan besar-besaran sehingga orang sukar mengendalikan perubahan yang terjadi,bahkan seakan-akan tidak diberi kesempatan untuk menyesuaikan dengan situasi (obyektif) perubahan tadi.

B.    Hakikat Kepemudaan
Pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi mayarakat, atau lebih tepat aspirasi orang tua atau generasi tua. Selanjutnya muncullah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan (keinginan) generasi tua. Dalam hubungan ini kemungkinan timbul konflik dalam berbagai bentuk protes, baik yang terbuka maupun yang terselubung. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.

2. PEMUDA DAN IDENTITAS
            Telah kita ketahui bahwa “pemuda atau generasi muda” merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah “nilai”, hal ini sering lebih merupakan pengertian ideologisdan kultural daripada pengertian ilmiah. Pemuda menghadapi persoalan-persoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan persoalan seperti kenakalan remaja, ketidak pahaman kepada orang tua/guru, kecanduan narkotika,frustasi, masa depan suram , keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya, kesemuanya akibat adanya jurang antara keinginan dan harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.
            Diatas telah dikemukakan bahwa pemuda sering dibuat “generasi muda”, merupakan istilah demografis dan sosiologis dalam konteks tertentu.